Selasa, 03 Mei 2011

TEKTONISME & VULKANISME

Tektonisme mempunyai hubungan erat dengan diatropisme dan vulkanisme
Pergerakan lempeng tektonik mengakibatkan terbentuknya pegunungan dan perbukitan (diatropisme)
Tenaga tektonik mendorong cairan inti bumi naik ke atas dan menjadi tenaga vulkanisme sehingga terjadilah gunung api


     Tektonisme adalah suatu pergeseran kerak bumi dalam skala besar meliputi patahan, pelipatan, retakan dan pelengkungan yang disebabkan ketidak stabilan kerak bumi


     Gerakan tektonisme dapat di bedakan jadi dua, yaitu : epirogenesis dan orogenesis
Epirogensis : merupakan gerakan vertikal yang lambat dan meliputi daerah yang luas 
Epirogenesis Positif : permukaan bumi bergerak turun, sehingga permukaan laut tampak seolah-olah naik 
Epirogensis Negatif : permukaan bumi naik, sehingga tampak seolah-olahpermukaan air laut turun
Orogenesis : gerakan tektonik yang berlawanan dengan gerak epirogenesis
karena meliputi daerah yang sempit
Gerakan ini meliputi : pelengkungan (warping), pelipatan (folding),
patahan (faulting), retakan (jointing)
Tenaga yang mendorong terjadinya proses
tektonik dapat dibedakan menjadi dua,
berdasarkan asalnya, yaitu : Tenaga Endogen,
yang berasal dari dalam bumi; dan Tenaga Eksogen, yang berasal dari luar
bumi
Tektonisme menghasilkan Vulkanisme
 Tenaga endogen berperan untuk
mendorong
terjadinya tumbukan antara lempeng
samudra
dan lempeng benua.
Lempeng dasar samudera
menghunjam ke
bawah lempeng benua, sehingga
terbentuk
subduction zone.
Kemudian magma yang terbentuk di bawah
zona subduksi naik ke permukaan
vulkanisme sebenarnya merupakan bentuk lain penyaluran proses tektonik
sehingga vulkanisme tidak bisa dipisahkan dari dari proses tektonisme
Aktivitas vulkanisme didahului dengan proses tektonisme

Tidak ada komentar:

Posting Komentar